aialdblog

Tuesday, September 26, 2006

Islam identik dengan kekerasan?

Tudingan, makian ataupun bentuk 'gempuran' terhadap Islam makin terasa menjadi-jadi akhir-akhir ini. Yang paling gres adalah pernyataan 'kutipan' yang disampaikan Paus Benedictus XVI saat memberikan wejangan dihadapan pemeluk agama Katolik. Berikut adalah salah satu kutipan artikel menarik, yang mungkin bisa kita jadikan referensi .....


Islam dan Jalan Pedang

Rosihon Anwar
Dosen Pascasarjana dan Fakultas Ushuluddin UIN SunanGunung Djati Bandung

Belakangan ini, media banyak mewartakan protes parapemuka Muslim didunia,atas pernyataan Paus Benediktus XVI bahwa NabiMuhammad SAW menyebarkanIslam dengan kekerasan. Ini merupakan gambaran stigmatik sebagaian tokohBarat tentang Islam. Gambaran stigmatik serupa pernah menyeruak kepermukaan dalam kasus poster Nabi Muhammad SAW. Tentu saja harus ada upaya pelurusanterhadap kekeliruan-kekeliruan ini. Benarkah Islam disebarkan dengan pedang? Tanpa pedang Islam sesungguhnya disebarkan dengan dakwah, bukan dengan pedang. Perhatikan argumentasi historis berikut.


  • Pertama, ketika berada di Makkah untukmemulai dakwahnya, Nabi tidak disertai senjata dan harta. Kendati demikian, banyak pemuka Makkah seperti Abu Bakar, Utsman, Sa'ad ibn Waqqas, Zubair, Talhah,Umar bin Khattab, dan Hamzah yang masuk Islam. Berkaitan dengan ini, Ustadz Al Aqqad, dalam buku 'Abqariyyah Muhammad, mengatakanbahwa banyak orang Makkah masuk Islam bukan karena tunduk kepada senjata.

  • Kedua, ketika Nabi dan para pengikutnya mendapat tekanan yang sangat berat dari kafir Quraisy, penduduk Madinah banyak yang masukIslam dan mengundang Nabi serta pengikutnya hijrah ke Madinah. Mungkinkah Islam tersebar di Madinah dengan senjata?

  • Ketiga, pasukan Salib datang ke Timur ketika Khalifah Bani Abbas berada dalam masa kemunduran. Tak diduga, banyak anggota pasukan Salib tertarik kepada Islam dan kemudian menggabungkan diri dengan pasukan Salib lainnya. Thomas Arnold, dalam Al Da'wah ila Al Islam, menyebutkan bahwa mereka masukIslam setelah melihat kepahlawanan Salahuddin sebagai cerminan ajaranIslam.

  • Keempat, pada abad VII H (XIII M) pasukan Mongol dibawah pimpinan Hulagu memporak-porandakan Baghdad, ibu kota Khilafah Abbasiyah, beserta peradaban yang dimiliki Islam. Mereka menghancurkan masjid-masjid, membakar kitab-kitab, membunuh para ulama, dan serentetan perbuatan sadis lainnya. Tahun 1258 merupakan lonceng kematian bagi khilafah Abbasiyah. Akan tetapi, sungguh mencengangkan bahwa di antara orang-orangMongol sendiri yang menghancurkan pemerintahan Islam ternyata banyak yang memeluk Islam.

  • Kelima, sejarah menjelaskan bahwa masa terpenting Islam adalah masa damai ketika diadakan perjanjian Hudaibiyah antara orang-orang Quraisy dan Muslimin yang berlangsung selama dua tahun. Para sejarawan pun mengatakan bahwa orang yang masuk Islam pada masa itu lebih banyak dibanding masa sesudahnya. Ini menunjukkan bahwa penyebaran Islam banyak terjadi pada masa damai bukan masa peperangan.

  • Keenam, tidak ada kaitan antara penyebaran Islam dan peperangan yang terjadi antara Muslimin dan Persia serta Romawi. Ketika peperangan antara mereka berkecamuk dan orang-orang Islam memperoleh kemenangan kemudian peperangan berhenti, pada saat itu para dai menjelaskan bangunan,dasar, dan filsafahIslam. Dakwah Islam itu yang kemudian menyebabkan orang-orang non-Islam--terutama mereka yang tertindas oleh penguasa-- masukIslam. Fage Roland Oliver, dalam bukunya A Short History ofAfrica, menjelaskan bahwa Islam tersebar di Afrika justru ketika daulah-daulah Islam di sana telah runtuh. Islam tersebar di sana melalui peradaban, pemikiran, dan dakwah Islamiyah.

  • Ketujuh, Islam tersebar luas di Indonesia, Malaysia,dan Afrika lewat orang-orang dari Hadramaut yang tidak didukung oleh harta dan penguasa, dan atau Islam diajarkan oleh orang-orang Indonesia yang berwatakkan Islam dalam kefakiran.

  • Kedelapan, peneliti dunia Islam Jerman, Ilse Lictenstadter, dalam Islam and the Modern Age, mengatakan bahwa pilihan yang diberikan kepada Persia dan Romawi bukanlah antara Islam dan pedang,tetapi antaraIslam dan jizyah (pembayaran pajak).


Motivasi Perang


Kenyataan bahwa sejarah Islam diwarnai dengan peperangan merupakan fakta yang tidak dapat dibantah. Bila Islam disebarkan dengan dakwah, lalu kenapa terjadi peperangan? Di antara motivasi peperangan dalam sejarah Islam adalah:

Pertama, mempertahankan jiwa raga.

Seperti disebutkan dalam sejarah, sebelum hijrah orang-orang Islam belum diizinkan untuk berperang. Padahal umat Islam memperoleh berbagai siksaan dan tekanan dari kafir Quraisy. Ammar, Bilal, Yasir, dan Abu Bakar adalah diantara mereka yang mendapat perlakuan keras itu. Ketika perlakuan kafir Quraisy semakin keras dan umatIslam meminta izin kepada Nabi untuk berperang, Nabi belum juga mengizinkan karena belum ada perintah dari Allah SWT. Namun, ketika Nabi beserta pengikutnya hijrah keMadinah dan kafir Quraisy bertekad untuk membebaskan kota itu dari Islam,maka Allah SWT akhirnya --karena demi membela diri orang-orang Islam sendiri-- mengizinkan mereka berperang (QS Al Hajj[22]:37). Namun izin itu dikeluarkan dengan beberapa persyaratan seperti demi jalan Allah SWT, bukan demi harta atau prestise, mempertahankan diri, dan tidak berlebihan (QSAl-Baqarah [2]:190). Data historis yang dapat dikemukakan berkaitan dengan hal di atas adalahpenyebaran Islam ke Habsyi, sebuah kota yang tidakbegitu jauh dari jazirahArab dan kota yang pernah menjadi tujuan hijrah Nabi. Orang-orang Islam tidak pernah memerangi kota itu karena tidak mengancam keselamatan mereka. Bila penyebaran Islam dengan kekuatan, tentunya orang-orang Islam sudah menghancurkan kota itu. Seperti diketahui, umat Islam saat itu sudah memiliki angkatan laut yang cukup kuat.

Kedua, melindungi dakwah dan orang-orang lemah yanghendak memeluk Islam.

Seperti diketahui bahwa dakwah Nabi memperoleh tantangan keras dari kafirQuraisy Makkah. Mereka menempuh jalan apa saja untukmenghalanginya (QSal-Fath [48]:25). Banyak penduduk Makkah dan Arab lainnya bermaksud memelukIslam, tetapi mereka takut terhadap ancaman itu. Allah lalu mengizinkanRasul-Nya beserta pengikutnya untuk melindungi dakwahdengan cara berperang.

Ketiga, mempertahankan umat Islam dari serangan pasukan Persia dan Romawi.

Keberhasilan dakwah Nabi dalam menyatukan kabilah-kabilah Arab di bawah bendera Islam ternyata dianggap ancaman oleh penguasaPersia dan Romawi--dua adikuasa saat itu. Itu sebabnya, mereka mengumumkan perang dengan umatIslam. Tahun 629 M Nabi mengutus satu kelompok berjumlah 15 orang ke perbatasanTimur Ardan untuk berdakwah, tetapi semuanya dibunuh atas perintah penguasa Romawi. Pada tahun 627 M Farwah bin Umar Al Judzami, gubernur Romawi di Amman, memeluk Islam. Untuk itu, ia mengutus Mas'ud bin Sa'ad Al Judzami menghadap Nabi untuk menyampaikan hadiah. Ketika berita itu sampai ketelinga 49 orang-orang Romawi, mereka memaksa Farwah untuk keluar dariIslam, tetapi paksaan itu ditolaknya. Akibatnya, ia dipenjara dan akhirnya disalib. Atas alasan itu dan demi melindungi umatIslam dari serangan-serangan Romawi dan Persia berikutnya, Nabi kemudian mengumumkan perang.

Berdasarkan uraian tersebut, tidak ada satu ayat pun atau satu kejadian pun dalam sejarah permulaan Islam yang mengisyaratkanbahwa Islam disebarkandengan peperangan (senjata). Peperangan yang terjadi hanyalah karenaterpaksa untuk membela diri, melindungi dakwah dan kebebasan beragama,serta melindungi umat Islam dari serangan Romawi dan Persia. Ikhtisar - Pernyataan Islam disebarkan dengan pedang adalah stigma yang dibuat Barat terhadap Islam.- Sejarah menunjukkan bahwa Islam selalu disebarkan lewat jalan dakwah,pemikiran, dan kesantunan.- Keterlibatan umat Islam dalam perang, selalu didorong oleh motivasi membela diri di jalan Allah SWT.

Monday, September 25, 2006

Tulisan Rintisan pertama...


Hmmmm. Tulisan rintisan pertama? Apa nih maksudnya?

Tulisan rintisan pertama ini gue maksudkan sebagai tulisan pertama gue yang diposting ke dalam blog gue. Meskipun nggak jelas topiknya (seperti kebanyakan blog2 yang pernah gue sengaja atau tidak sengaja kunjungi), tapi tetap aja namanya tulisan, sebab terdiri dari kombinasi huruf, kata, dan kalimat dan gue harapkan bisa terus gue lanjutkan setelah dirintis pertama kalinya, terhitung mulai tanggal hari ini 25 September 2006 pukul 16.01 (biar keliatan orisinil, harus sampai ke detik2nya juga dong!).

Mengutip dari Wikipedia, tulisan rintisan itu adalah:
tulisan pendek (satu kalimat hingga dua paragraf) yang diharapkan dapat merintis jalan bagi terbentuknya artikel yang utuh.... sengaja gue putus sampe disini aja definisinya, takut jadi terlalu ilmiah kesannya :-).

Tulisan rintisan itu bisa disambung lagi kapan saja, kalo tambahan ide muncul lagi.....gitu lo.

Kok baru kepikiran sekarang buka blog, ya? Nggak tau aja, hari ini gw liat teman gw surfing di dunia maya, dan dengan bangga memperkenalkan situs pribadinya (selanjutnya baca blog). Gw coba buka blognya, dan ternyata postingannya doi OK juga. Kayak diari gitu deh, tapi bedanya ini 'dipublish' buat orang lain biar bisa ikut dibaca oleh orang lain, terus diberi komentar. Hmmm tambah penasaran nih. Gimana, ya, kalo gw bikin sendiri?

Barulah gw tanya gimana caranya create blog, website tempat kita bisa bikin blog, dst.

Panduan udah ditangan, gw mulai 'sign up account' dan Create blog sendiri.

Hasilnya ya, seperti yang kalian baca ini. Ini adalah blog (pertama?) gw. Meskipun 'template'nya masih make yang tersedia di blogger, tapi gw cukup bangga, at least for the time being. Paling tidak gw udah bisa bilang...hari gini, nggak punya blog sendiri... gaul dong :-)