aialdblog

Monday, January 08, 2007


Saya penjaja kue semprong, bukan pengemis...

Berikut adalah cerita/e-mail yang insyaallah merupakan kisah nyata dan diforward oleh seorang teman di IDTG (Indonesian Dubai Tennis Group), dan pernah diposting juga oleh http://yuniargo.multiply.com/journal/item/43. Judulnya sama, dan isi tidak ditambah apalagi dikurangi. Semoga bermanfaat bagi diri sendiri pada khususnya, dan pembaca blog ini pada umumnya.

Saya penjaja kue semprong, bukan pengemis...

Semalam saya keluar dari Ranch Market jam 20.30. Hujan deras. Petugas Ranch Market setengah berlari mendorong trolly berisi barang-barang belanjaan saya. Saya juga berlari-lari kecil menjajari langkahnya menuju mobil. Saya membukakan bagasi dan petugas memindahkan barang-barang belanjaan saya. Seorang penjaja kue semprong mendekati kami. Memang setahu saya banyak penjaja kue semprong disana menjajakan barang dagangannya dengan sedikit memaksa. Karena terlalu biasa saya tidak mengacuhkannya, apalagi di hujan deras seperti ini. Setelah memberikan tip saya masuk mobil,namun masih saya dengar ucapan penjaja kue semprong tersebut, 'Bu, beli kue semprongnya untuk ongkos pulang ke Tangerang". Didalam mobil saya berpikir saya kasih uang saja karena penganan yang saya beli di supermarket sudah cukup banyak,bagaimana jika tidak ada yang menghabisinya. Nanti jatuhnya mubazir. Saya memang lebih suka dengan para penjaja kue seperti ini ketimbang pengemis. Pelajaran berharga yang pernah saya dapat dari mantan bos saya sembilan tahun lalu.....

Masih teringat ucapannya ketika itu kami berdiskusi di kantor."Coba kalau ada penjaja makanan atau barang dan pengemis di lampu merah mana yang kamu berikan uang?, tanyanya. Belum sampai kami menjawab, ia berkata lagi"pasti yang kamu berikan uang si pengemis itu dan penjaja makanan atau barang itu kamu acuhkan". Secara serempak kami mengiyakan. "Coba pikirkan lagi, si pengemis itu pemalas tidak bermoral, kenapa kita kasih uang, sementara si penjaja makanan ataupun barang punya harga diri, dan pastinya secara pribadi lebih baik dari si pengemis, lalu kenapa kita tidak membeli barang dagangan si penjaja makanan atau barang tersebut? Teman saya nyeletuk,"karena kita ngga butuh". Mantan bos saya bergumam,"Ya betul karena kita tidak butuh".

Obrolan itu begitu singkat, tapi begitu mengena di hati saya.Beliau membuka mata hati saya untuk lebih bijaksana dalam melihat suatu persoalan, bukan hanya berpikir praktis saja. Dan sejak itu saya lebih memberi perhatian kepada para penjaja makanan atau barang di jalanan dibandingkan para pengemis.....

Penjaja jual kue semprong itu masih dengan setia menanti disisi mobil saya. Saya menghela nafas. Bukan karena tidak rela berbagi rejeki tapi karena menyesali banyak sekali penganan yang sudah saya beli tadi. Akhirnya saya membuka kaca,

"Pak, saya tidak mau beli kue semprongnya,tapi kalau bapak saya beri uang mau tidak?".

Tidak dinyana penjaja kue semprong itu menggelengkan kepalanya dan pergi dengan cepatnya dari sisi mobil saya. Saya tersentak dan menutup kaca jendela,hujan mengguyur deras dan membanjiri sisi kaca dalam mobil saya karena berbicara dengan si penjaja kue semprong. Beberapa detik saya kehilangan daya ingat saya,karena tidak menyangka ucapan yang keluar dari penjaja kue semprong tadi. Sembilan tahun saya telah lebih memberi perhatian kepada para penjaja makanan ataupunbarang dibanding pengemis. Sesekali jika saya tidak butuh barang mereka,selalu saya ucapkan kalimat tadi, dan hampir semuanya tidak pernah menolak pemberian saya. Baru kali ini ada yang menolaknya.

Baru kali ini ...

Hujan mengguyur makin deras dan saya masih terpaku di mobil, terbayang ucapannya

"untuk ongkos pulang ke Tangerang.."

sementara total nilai belanjaan saya tadi mungkin bisa untuk ongkos pulang Bapak penjaja kue semprong selama tiga bulan.Tersentak saya mencari-cari bayangan penjaja kue semprong tadi ditengah kabut dari derasnya hujan, terlihat pikulannya ada di pinggir teras sebuah toko tutup. Penjajanya duduk dibawah dengan muka pasrah. Saya mundurkan mobil menuju kearahnya. Kembali saya buka kaca jendela sebelah kiri ditengah guyuran hujan dan menjerit,

'Pak, memang harganya berapa ?"

Ia menyebutkan sejumlah harga yang sangat murah. Akhirnya saya katakan,"ya sudah deh beli satu". Dia membawa kue semprong pesanan saya di dalam plastik. Sampai di mobil, saya serahkan uang, dan dia bengong karena saya tidak menyerahkan uang pas. Saya tau dia pasti bingung memikirkan kembaliannya, tapi dengan cepat saya katakan,

"kembaliannya ambil buat Bapak saja". Dia bengong."ambil saja Pak, ini rejeki Bapak, memang hak Bapak".

Dia meneguk ludah, sebelum sempat dia mengucapkan apa-apa saya langsung menutup kaca mobil dan pergi.

Tiba-tiba air mata ini mengalir deras melebihi derasnya hujan diluar sana. Kalau Bapak itu tidak menerimanya, saya tidak tahu seberapa sakitnya hati saya,karena didalam rejeki saya ada hak mereka termasuk hak Bapak penjaja kue semprong itu. Tiap bulan memang selalu saya sisihkan buatmereka, tapi mengetahui bahwa saya telah memberikan betul- betul kepada orang yang berhak menerimanya, betul betul kepada orang yang berhati mulia, dan betul- betul kepada orang yang membutuhkannya, betul- betul membuat saya merasa hidup saya begitu bermakna dan saya sangat bersyukur atas rahmat-Nya. Ditengah leher saya yang sakit sekali karena tercekat, saya berdoa kepada Allah agar Bapak penjaja kue semprong tersebut dan keluarganya diberikan rahmat, kemurahan rezeki dan kemudahan hidup oleh Allah. Dan saya bersyukur atas segala rahmat dankemudahan hidup yang diberikan Allah kepada saya dan keluarga saya. Hujan masih deras mengguyur kaca mobil. Mudah-mudahan hujan cepat reda supaya bapak penjaja kue semprong tadi bisa pulang tanpa kehujanan.

Moral of the story menurut gue :

Cepat rebut kesempatan untuk berbuat baik. Begitu hati kita tergerak, segeralah lakukan kebajikan itu, sekecil apapun kemampuan kita. Momentum yang ada jangan sampai hilang begitu saja.

Menurut anda sendiri??????

9 Comments:

  • At January 09, 2007 11:30 AM, Anonymous Anonymous said…

    ini adalah salah satu penjaja kue semprong yang selalu mengusik kalbu sanubari terdalam...masih banyak penjaja kue lain yang selalu dapat menyelipkan perasaan itu, sering saya suka bertanya pada diri sendiri, jika hari ini dagangan tak laku diri, anak dan istri mau makan apa? berteriak kemana? apakah harus memaksa orang untuk membeli dagangannya? bersyukur dan selalu tawakal itu anjuran dari pak tua penjual rujak manis.

    Berbagilah dengan apa yang kamu miliki itu lebih berguna terlebih jika dilakukan dengan berbahasa yang santun dan menghargai itu lebih sempurna.

     
  • At January 10, 2007 9:33 PM, Blogger -Fitri Mohan- said…

    sungguh kisah yang mengharukan, juga menunjukkan bahwa orang-orang yang nampak "kecil" di mata kita, ternyata malah lebih besar dari yang terlihat mata. prinsip penjaja kue semprong ini patut ditiru. ini prinsip yang seharusnya dipunyai oleh para anggota wakil rakyat di gedung senayan sana. mengambil yang jadi haknya, dan memberikan yang jadi hak kita. (wah, kok jadi emosi begini, maafkan).

    berbuat kebaikan haruslah pada detik dan momen itu juga. jangan ditimbang-timbang lagi.

    terimakasih mas, atas postingan ini.

     
  • At January 11, 2007 11:31 AM, Anonymous Anonymous said…

    Saya ndak bisa komen mas... Saya sudah terlanjur menangis membaca tulisan itu. Dan lalu bertanya banyak pertanyaan kepada diri sendiri... ndak sempat komen jadinya.

     
  • At January 12, 2007 4:01 AM, Blogger duedue said…

    Salam kenal juga...
    Iya profilenya salah tuh..harusnya female...

    Baca kisahnya, sedihnya banget...
    Ternyata kita sebagai manusia harus belajar dari hal yang terkecil dulu...

    Mungkin hal yang kita lakukan hanya sebagian kecil dari rezeki yang kita terima...Seharusnya kita bisa lebih peduli lagi dengan mereka...

     
  • At January 12, 2007 4:15 PM, Anonymous Anonymous said…

    postingannya mutu banget deh.
    bikin gue berpikir juga, selama ini gue salah cara pandang ternyata.

    btw,
    sponsornya kan MATRE TIPI
    pejabat(-pejabat)nya kan SBY. kalo ada SBY, pasti banyak pejabat lainnya. wakakaakaaa

     
  • At January 17, 2007 1:30 AM, Blogger Leny Puspadewi said…

    Sampe ikut berkaca-kaca nih mata baca tulisannya. Aku juga suka trenyuh kalo liat orang jualan (apalagi anak-anak) misalnya di lampu merah atau di luar mall-mall. Lebih trenyuh lagi kalo ternyata mereka di-eksploitasi oleh oknum2 tertentu. Jadi suka bingung, beli apa nggak. Tapi kadang aku beli juga sambil berpikir: yang penting niatnya nolong... bener ga sih...?

     
  • At January 19, 2007 3:26 PM, Anonymous Anonymous said…

    kita memang mesti bersyukur dengan apa yang kita miliki, kita peroleh, sedikit apapun itu. Setidaknya kita orang yang jauh beruntung dari orang lain
    salam

     
  • At January 22, 2007 9:11 AM, Anonymous Anonymous said…

    thx mas buat postingannya .. sangat menyentuh ... semakin mengingatkan kita untuk selalu bersyukur dan tindakan apa yg sebaiknya ktia lakukan.
    thx

     
  • At November 13, 2012 2:02 PM, Anonymous Anonymous said…

    The two groups have not met seeing that 2007, a video game won Uggs Tall by the Saints 31-24 on their family home fieldHuman Resource Planning is essential because of frequent labour turnover that arises from social economical factors like voluntary quits, marriage, promotions etcSnapback History The history of the snapback hat is sparse at the moment2011tags:saints new jerseyssaints jerseys cheapsaints football jerseysSchaub and Finneran are both avid golfers, and Schaub is a participant within the annual Lake Tahoe American Century Celebrity InvitationalAlternative inside your home humankind with the exception plan your main goal have reached fullback with your backfield that usually intake in regards to the second of all penetration of linebackers We want to earn our section
    * M-1, or Student Visa Those who will be engaged in non-academic or vocational study or training That's as extended of the extended shot how the Colts have been completely in years, Mason says Starting in all eleven games in 2004, he was the left tackle, and the year ended with him being the best-rated lineman of Terp Now you can get the cheap jerseys from China at low price that would really surprise youIf you are a loyal football fan, of course,you should get a for yourselfSurprisingly, the Group Set their logo on helmets for the Primary time in 1960, even Although the cardinal Small rodent was their Buy and sell Dent Because 1947 Although the differences between the two parties are still huge, but they are willing to sit down at a face to face, at least have shown some degree of sincerity
    - There is also an option of buying these NFL football jerseys online on internet Chris Johnson is starting to obtain on track finally, and the Titans have discovered ways to win despite a dropoff in production using their receiver-less passing attack The next course of Italian Plus Art and Design Semester Course will start on April 20thIt is there boots admitting that aboriginal fabricated the mark Learn the scoring system! Knowing rules about trading, scoring, tie-breakers, etc There are many different matters that students can take up with online coaching

    [url=http://www.officialtexansfanstore.com/owen-daniels-jersey-cheap]Womens Owen Daniels Jersey[/url]
    [url=http://www.nikebroncosjersey.com/nike-peyton-manning-womens-jersey]Peyton Manning White Jersey[/url]
    [url=http://www.nikebroncosjersey.com/nike-von-miller-womens-jersey]Von Miller Nike Jersey[/url]

     

Post a Comment

<< Home