aialdblog

Thursday, February 08, 2007

Don’t worry….Be Happy !!!

Ma….. tiketnya!

Lho, kan tadi udah diambil lagi ama Papa?
(Upppsss….iya. Tadi ta’ taroh lagi diatas meja)

Balik ke apartemen lagi, lari lagi, naik tangga lagi….. Wekkkk, rugi waktu, rugi tenaga lagi.

Mungkin di antar kita pernah atau sering mengalami hal seperti diatas. Ketinggalan buku pelajaran atawa PR padahal udah dalam bus menuju sekolah, lupa bahan presentasi untuk klien, atau ada yang gawat lagi, lupa kalo bawa mobil ke supermarket dan pulangnya naik kendaraan umum (weleh…weleh yang satu ini keterlaluan mah!)

Al Insaanu mahallul khatha i wan nisyaan (Manusia itu tempatnya khilaf dan lupa)

Hemmm iya sih. Kita juga manusia (yang ini sambil dinyanyikan pake melodi lagunya Serieus Band), ditakdirkan untuk tidak sempurna yang notabene hanya merupakan sifat sang Khalik.

Ngomongin masalah Lupa, kata ahlinya lupa itu ada beberapa macam.
  • Mudah lupa (forgetfulness),
  • Amnesia, dan
  • Demensia.


Mudah lupa ini ditandai oleh tidak mampunya otak untuk mengingat kembali informasi yang telah ditangkap sebelumnya. (Entah udah menguap lagi, atau karena disimpan di sel yang mana, nyarinya dimana kali ya?). Apalagi kalo udah bicara usia, atau istilah kerennya age-associated memory impairment (AAMI) -mirip-mirip nama asosiasi yang memberi penghargaan di bidang musik nih-. Jadi umumnya bersifat fisiologis. Lemot masuk kategori ini juga kali, ya?


Amnesia. Untuk yang ini, informasi hanya sampai di memori jangka pendek. Kemampuan berbahasa dan motorik lainnya yang sudah tertanam lama di otak memang masih berjalan normal. Hanya proses penerusan informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang yang gagal sehingga informasi baru tersebut tidak dapat diingat kembali. Paling sering amnesia ini dimanfaatkan oleh orang-orang sinetron, semacam Tersanjung dkk. Kebentur atau kesenggol sedikit aja, sang pemeran utama langsung lupa arah pulang, nggak tau kalo punya keluarga, bla…bla… anda bisa ngarang sendiri lanjutannya. Baru sadar dari amnesia kalo kebentur lagi sekian tahun, dan tau-tau udah punya cucu disekuel ke 6…Walah….

Demensia. Ini adalah gangguan yang paling berat. Informasi sama sekali tidak dapat masuk dalam memori. Terjadinya bisa karena kelainan di otak seperti gangguan vaskuler aka stroke dan degeneratif (sindrom Alzheimer) seperti yang menimpa petinju Legendaris Cassius Clay.

Bukan gue, tapi menurut para ahli lagi, berikut adalah faktor-faktor penyebab kita sering lupa:

Stress

"Kehidupan yang sangat sibuk memungkinkan Anda manjadi pelupa," kata Dr. Abigail Sellen, salah seorang peneliti.
Tekanan kerja, lalulintas macet, panjangnya jam kerja merupakan faktor pencetusnya.

Cara mengatasinya:

- Gampang...Take it easy.....berusaha atasi masalah apapun (termasuk overload di kantor) yang sedang dihadapi dengan tuntas, dan sandarkan diri pada-Nya. Soalnya nggak ada masalah tanpa jalan keluar. Halahhh….gampang banget ngomongnya ya…. Ayolah…optimis dikit nape…? Kalo lalulintas macet…biarin aja, nongkrong dulu kek di kafe sambil baca blog dulu, atau cari shoot alias angle yang enak buat jadi bahan postingankalo lagi terjebak kemacetan, dsb.


-Relaksasi untuk mengistirahatkan otak ternyata termasuk cara yang ampuh untuk mengatasi kejenuhan dan stress. Tarik napas dalam-dalam, lalu meditasi, kemudian juga olahraga yang cukup, agar pusat2 memori otak dipenuhi oleh darah yang kaya oksigen. Tapi, yang terpenting adalah menghilangkan perasaan cemas dan jangan terlalu mempersoalkan masalah yang tengah dihadapi.

Polusi


Berhubung tiap hari kira2 ada 100.000 sel yang mati dan regenerasinya tidak sebanyak itu, polusi udara secara langsung akan mempengaruhi kemampuan otak manusia. Rokok, limbah asap pabrik….you name it. Profesor James Reason dari Universitas Manchester mengatakan, timah hitam yang terdapat dalam bensin dan sumber-sumber lain dapat merusak inteligensia dan daya ingat anak-anak. "Memori seorang anak yang dalam masa pertumbuhan bisa rusak karena banyak menghirup zat beracun," katanya.

Hal ini diamini oleh Prof. Dr. Soemarno Markam, ahli saraf FKUI - RSCM. Menurut dia, polusi bisa menyebabkan perkembangan saraf otak terganggu. Ia memberi contoh orang-orang Rusia pedesaan yang hidup di lingkungan bersih. "Hingga usia 100 pun mereka tidak pikun," ujarnya.
Tanpa bermaksud menafikan masalah yang sering muncul dalam hidup ini, biar otak nggak lemot, nggak sering lupa, kunci utamanya cuma satu …..Don’t worry, Be Happy !!!

(Dihimpun dari berbagai sumber)